25/09/2015

Love Therapy

Ahad, 6 September 2015

Berawal dari info di Whatsapp, aku jadi tau kalo ada seminar yang bertemakan cinta di sebuah masjid kawasan Soekarno-Hatta, penasaran banget, akhirnya aku daftar, mumpung gratis juga sih, hehe. Aku ngajak temenku juga, syukurlah dy mau ikutan, soalnya jarang banget ada yang mau kalo uda temanya tentang beginian :p

Seperti biasa, aku datang on time, jam 7 tepat uda ada di tempat, tapi tau sendiri lah ya, Indonesia ngaretnya luar biasa, acara baru dimulai jam 8 lebih -____- Tapi gapapa, demi nyari ilmu, apapun harus diperjuangin. Dan alhamdulillah pemateri yang didatengin keren-keren ! Aku nyoba nulis hasilnya di sini, itung-itung buat bagi-bagi ilmu ya. Lets see :)

Picture 01: Dari kiri ke kanan, dr. Hilda, Ust. Yosi, dr. Hafid, dan Mas Bayu (MC)


Oya, sebelumnya, yang ngadain acara ini adalah KLIK (Klinik Nikah), semacam "kampus" pra nikah gitu, jadi yang ikut di sini juga disebut mahasiswa, materinya macem-macem, masuknya cuma tiap Sabtu sore bertempat di Masjid Ramadhan, daerah Soe-hat, Malang. Pencetusnya Ust. Yosi yang dibantu oleh beberapa pengurus dan para pemateri. Saat ini KLIK uda buka cabang di berbagai daerah di Jawa Timur. Info ini aku dapet dari seminar kemarin sama pas buka webnya di http://www.kliniknikahindonesia.com/ . Aku belum jadi mahasiswanya sih, tapi ke depannya mungkin mau daftar, hehe

Well, lanjut ke hasil seminar. Pemateri pertama adalah dr. Hilda, beliau pakar kesehatan pra dan pasca nikah dan punya Sekolah Sehat di Mojokerto. Tapi kemarin beliau ga ngasi materi tentang itu. Cuma sekedar sharing tentang pengalaman beliau sebelum menemukan jodoh. Beliau punya konsep yang disebut dengan "Three N".

1. Punya impiaN
(Baru nemu ada singkatan yang diambil dari huruf belakang, haha) Setiap orang harus punya impian, agar hidupnya bisa terarah. Impian disini bisa disebut juga dengan cita-cita, harapan, tujuan, visi, dll. Pokoknya yang ada hubungannya sama apa yang kita inginkan ke depannya. Dari mulai lahir kita udah dituntut agar punya mimpi, misalnya bayi yang awalnya cuma bisa berbaring harus punya mimpi bisa jalan, yang awalnya ga bisa baca harus punya mimpi agar bisa baca, dsb. Bayangin aja kalo ada manusia yang ga punya impian, hidupnya ya gitu-gitu aja, ngalir ikut arus, lama-lama tenggelam -_- So, buat kita harus banget punya mimpi, lebih-lebih sebagai seorang muslim, yang impiannya tentu pengen masuk surga dan bertemu Allah dan Rasulullah. Sudahkah kita punya bekal untuk meraih itu semua?

2. Segera tuliskaN
Impian ini jangan cuma dibayangin aja, sebisa mungkin kita tulis di buku diary atau diketik di aplikasi hp/komputer. Agar kita makin semangat dan termotivasi mewujudkan itu semua. Bisa juga impian itu kita tulis di selembar memo kecil trus ditempel di dinding kamar yang mudah dan sering terlihat oleh kita, cara ini ampuh banget dalam usaha meraih impian.  Karena kita tiap hari bakalan keinget dan otomatis makin giat usahanya. Kalo dihubungkan sama mencari jodoh, seperti yang dilakukan dr. Hilda, beliau menuliskan mimpi menikah di tahun sekian *aku lupa persisnya berapa, hehe. Akhirnya terwujud ! Beliau menikah dimana seluruh warga negara indonesia ikut merayakan, yup, 17 Agustus ! Kalo aku, hehe. Pengennya pas bulan Syawal, soalnya itu bulan cocok banget buat nikah. Tapi, wallahu a'lam, kapan aja pasrah sama Allah, yang penting sekarang perbaiki diri dan persiapan ilmunya dulu :) Tahunnya? Mungkin dua tahun lagi, atau kalo lebih cepet juga ga masalah, hihi. Yang terbaik aja deh yaa :D

3. Berani wujudkaN
Nah, ini nih yang penting, uda punya mimpi, ditulis, trus diapain? Ya harus berusaha diwujudkan. Doa teruss, usaha teruss, baru tawakkal. Alhamdulillah, selama ini impianku di jenjang sekolah dari MI sampe kuliah selalu terwujud, khusnul khotimah :) Semoga akhir hidupku dan kita semua juga begitu ya, aamiin :)

Setelah dr. Hilda, ada dr. Hafid yang keren pake banget *ups. Beliau lucu, bikin ngakak, ga bosen deh pokoknya. Beruntung banget akhwat yang dapetin beliau *eaaa :D Selain jadi dokter khusus kejiwaan (psikeater), beliau merupakan founder Sinergi Training. Kemarin banyak banget ilmu yang didapet dari beliau. Aku coba bahas satu persatu yaa.

Pertama tentang Kontrak Belajar. Ada beberapa yang perlu diperhatikan:
1. Gaya belajar dioptimalkan
Ada tiga jenis gaya belajar: Visual, audio, dan kinestetik. Visual itu gaya belajar lewat mata, jadi bisa fokus kalo ngeliat yang lagi ngajar. Kalo audio itu pendengaran, jadi lebih bisa nangkep ilmu lewat suara. Kinestetik itu gerak, penjelasannya gimana ya, aku lupa haha. Yaa, pokoknya optimalkan gaya belajarnya, kalo aku lebih ke visual, kalo kamu?
2. Khusyu' (be here and be now)
Khusyu' itu fokus. Jadi kalo uda di kelas atau acara seminar, kita sebisa mungkin harus fokus, biar makin banyak ilmu yang kita dapet. Jangan banyak ngobrol, baik deket maupun jauh *chat via socmed hehe
3. Jadilah antusias
Jika kita menjalani aktivitas dengan rasa antusias yang tinggi maka hasil yang didapat juga insya Allah lebih banyak dan mudah tercapai juga keinginan kita. Kalo dari awal uda males atau ga suka sama materinya kemungkinan ilmu yang didapet juga kurang banget.

Selanjutnya beliau menjelaskan tentang 3 dimensi cinta, yaitu:
1. Pada pandangan pertama (passion)
Biasanya cinta model begini muncul ketika kita masi baru puber, suka sama yang ganteng/cantik, keren, pinter, dll. Pokoknya yang diliat pertama adalah fisik karena yang pertama tampak dan membuat tertarik biasanya penampilan luarnya dulu. Komponen ini sangat dipengaruhi hormon, termasuk juga sifat nafsu yang dimiliki semua manusia. Cinta yang sesungguhnya juga perlu komponen ini, karena Rasulullah sendiri memperbolehkan seseorang untuk melihat langsung calon pasangannya, agar nantinya tidak terjadi kekecewaan diantara keduanya.
2. Teman sendiri (Intimacy)
Keakraban dengan teman sendiri yang lawan jenis juga menjadi salah satu faktor timbulnya rasa cinta. Seperti pepatah jawa yang mengatakan: "witing tresno jalaran soko kulino" Cinta tumbuh karena terbiasa bersama atau banyaknya komunikasi. Maka tidak heran banyak orang yang suka dengan teman sekelasnya, seorganisasi, sekantor, dsb. Komponen ini dipengaruhi emosi, dalam ilmu psikologi disebut dengan cinta afektif karena timbul melalui afeksi atau perilaku. Keakraban juga perlu dijalin dalam mencintai pasangan, karena kita hidup dengan orang yang sebelumnya tidak kita kenal dan memiliki karakter yang berbeda satu sama lain. Oleh karena itu dibutuhkan adaptasi, orientasi dan strategi untuk memahami pasangan. Tidak harus menjadi apa yang diinginkan pasangan, tetap jadilah diri sendiri namun tetap saling menemukan titik temu untuk mencapai keserasian.
3. Komitmen (Commitment)
Kedua komponen di atas jika tidak dilengkapi dengan komitmen maka hasilnya akan sia-sia. Komitmen dapat diraih dengan saling percaya satu sama lain, memegang prinsip yang telah disepakati bersama, dan setia. Jika menjalin cinta dengan diawali unsur kebohongan dan tipuan maka hubungan tersebut tidak akan langgeng. Karena cinta yang hakiki adalah dengan niat ibadah kepada Allah SWT, harus dijalani dengan proses yang baik. Maka, sakinah mawaddah wa rahmah akan mudah diraih, insya Allah.

Ketiga unsur tersebut masih belum sempurna, karena masih ada satu hal yang tidak boleh dinafikan lebih-lebih dalam Islam yakni Fitrah (God's Clues). Semua yang terjadi di dunia ini adalah atas kehendak Allah. Maka, kita tidak boleh hanya melulu berusaha tapi melupakan Dia yang mengatur semuanya. Bagi yang belum menikah tapi sudah menjalankan proses menuju kesana, pasrahkan hasilnya pada Allah dengan selalu berdo'a memohon yang terbaik bagi kita. Bagi yang sudah menikah, jalani kehidupan rumah tangga dengan niat ibadah dan terus berdo'a agar pernikahan tersebut langgeng serta dapat menjadi jembatan untuk meraih ridho-Nya. Karena kedua situasi tersebut sangat rentan terhadap kegagalan, maka jangan sampai kita lalai dan tetaplah bergantung pada Allah dalam setiap urusan kita. Semoga apa yang baik menurut kita juga baik di sisi Allah, aamiin :)

Terakhir, beliau mengupas secara singkat bagaimana cara move on yang benar. Ada tiga tips yang diberikan, yaitu:
1. Komunitas yang positif
2. Maafkan diri sendiri dan masa lalu Anda
3. Pantaskan  diri
Tanpa penjelasan semoga pembaca paham ya, tapi jika ada pertanyaan atau tanggapan silahkan diketik di comment hehe

Pemateri ketiga sekaligus yang terakhir, yakni Ust. Yosi, baliau tidak banyak memberikan materi, hanya menjelaskan isi dari Surat Ali Imran ayat 135-136. Intinya adalah jika kita melakukan maksiat lalu segera bertaubat maka balasannya adalah ampunan dari ALlah dan surga. Yang perlu diingat adalah sebesar apapun dosa kita masih lebih besar rahmat Allah kepada kita, jangan sampai kita putus asa, berprasangka baiklah kepada-Nya. Semoga kita semua digolongkan orang-orang yang diridhoi Allah, aamiin :)

Alhamdulillah, akhirnya kelar juga tulisan panjang ini. Oiya, penjelasan panjang di atas aku lengkapi dari Gelar Wicara tentang Pra Nikah oleh Eyang Wiwik dan beberapa pendapat yang muncul dari pemahamanku selama ini, hehe
Thanks for reading, guys ! :)
Tunggu postinganku selanjutnya yaaa, aku harap selalu memberikan yang manfaat bagi kita semua, see you :D

With love,
Naqiyya

1 comment: