06/07/2014

Studi Ekskursi Syariah 2014 #Day4

Hari keempat di Jakarta ...

1. Badilag
Setelah bersih diri di Masjid Istiqlal kita melanjutkan perjalanan ke lembaga yang sangat concern sama fakultasku yakni Badilag. Tempatnya  agak jauh, kita awalnya ngira klo gedung Badilag jadi satu sama MA, tapi ternyata gak, hehe. Dan kala itu hujan, (tumben bangeet) alhamdulillah bisa ngerasain adem di kota yang panas biasanya gerahnya gak nguati, hehe.
Sesampainya disana kita langsung naik ke lantai 6 (kalo gak salah) gedung Badilag. Sembari menunggu pemateri kita ditunjukin ke sebuah ruangan yang dinamakan museum Badilag. Selama kurang lebih 15 menit kita melihat-lihat apa yang ada di museum, yang pastinya gak bakal terlepas dari jeprat jepet, hihi.

Picture 1: My friends and me look around the museum :)


Pas uda dipersilahkan masuk, kita semua disambut dengan antusias oleh pihak Badilag. Sebelumnya kami dari pihak Fakultas Syariah menyampaikan kepada pihak Badilag bahwa tema yang akan dibahas adalah mengenai "Eksistensi Gelar S.Sy dan Prospek Kerja di Lingkungan Peradilan Agama." Saat itu yang menjadi pemateri adalah Bapak Dr. H. M. Fauzan, S.H., M.H dan Dr. H. Hasbi Hasan, M.H. 

Picture 2: Para dosen pembimbing beserta pejabat Badilag

Pemateri pertama yakni Bapak Fauzan menyampaikan sambutan dan materi tentang peran, tugas serta wewenang Badilag. Sedangkan Bapak Hasbi menyampaikan tentang tema yang kami inginkan yakni tentang Gelar S.Sy, beliau sangat menolak sarjana lulusan Fakultas Syariah mendapatkan gelar S.Sy karena hal ini berkaitan dengan prospek kerja dan pengetahuan masyarakat tentang gelar tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa gelar juga penting untuk digunakan dalam mendapatkan pekerjaan. Jika gelar tersebut kurang begitu dikenal maka akan berdampak pada diterima atau tidaknya dalam pekerjaan. Beliau lebih setuju dengan gelar S.HI daripada gelar S.Sy. Selain beropini tentang gelar, beliau juga menceritakan tentang perjalanan karir beliau dari keputusannya untuk memilih Fakultas Syariah untuk menempuh studinya sampai menjadi Direktur Pembinaan Administrasi Pengadilan Agama. 

Picture 3: Para peserta Studi Ekskursi sedang mengikuti Kuliah Umum

Beliau juga menekankan bahwa jangan sampai minder menjadi Sarjana Hukum Islam karena ia memiliki kelebihan dibanding yang lain. Jika ingin menjadi orang sukses maka dekatilah orang-orang yang sukses. Selain itu, networking juga ssangat penting untuk membangun relasi. Beliau memiliki motto: "Why he can and I can't?" . Selama kita punya kemauan dan kerja keras maka pasti bisa mewujudkan apa yang kita cita-citakan, tentunya dengan diiringi doa. Dan satu lagi, kerjakan yang lebih dari orang mengerjakan. Maka kita bisa lebih dulu menggapai sukses dari pada orang lain.

Picture 4: Para peserta Studi Ekskursi berfoto bersama dosen pembimbing dan Pejabat Badilag

2. KPK
Setelah dari Badilag, kita langsung menuju ke lembaga terakhir di Jakarta yakni KPK. Kurang lebih satu jam perjalanan menuju ke gedung KPK yang terletak di Jalan HR Rasuna Said Kav C-1 Setiabudi, Jakarta Selatan. Pas uda nyampe sana, kita mendapati beberapa wartawan yang stand by di depan pintu masuk utama gedung KPK guna meliput berita tentang korupsi yang paling update. 
Sembari menunggu waktu, karena ruangan masih dipakai rapat, maka kita berkeliling sekitar gedung, adapula yang tetap menunggu di depan pintu masuk. Kami dipersilahkan masuk sejam kemudian dan langsung diterima dengan baik oleh M. Jonathan, S.S selaku Fungsional Dikyanmas KPK.

Picture 5: Bapak Jonathan sedang menjelaskan tentang korupsi

Bapak Jonathan menyampaikan orasinya yang diawali dengan video dan gambar tentang sejarah KPK dan menampilkan kekayaan yang dimiliki Indonesia. Selanjutnya dijelaskan tentang materi korupsi. KPK merupakan lembaga independen yang memiliki beberapa wewenang untuk memberantas korupsi di Indonesia. Selain itu, beliau juga menunjukkan statistik penanganan kasus korupsi di Indonesia, ternyata pada tahun 2014 ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Di penghujung orasinya, beliau mengajak kepada semua mahasiswa sebagai agent of change untuk mencegah terjadinya korupsi dengan cara yang paling sederhana yakni menghindari berbuat curang dimana pun ia berada.

Picture 6: Para peserta Studi Ekskursi sedang menyimak penjelasan dari pemateri

Setelah dari KPK, kita langsung menuju ke kota sebelah. Welcome to Banduuuung :D

To be continued ...

No comments:

Post a Comment